Website Suster SCMM Maria Berbelas Kasih - Provinsi Indonesia

RETRET LANSIA SCMM

 

 Meniru keteladanan Iman, Kesetiaan, Kesederhanaan 

dan Kerendahan Hati St. Yosef”

Selama sepekan (02-06 Juni 2021) para suster lansia berjumlah 22 orang dan suster senior berjumlah 9 orang menjalani retret di Sukadono yang di dampingi oleh P. Guido Situmorang, OFMCap. Dalam retret ini para Suster lansia mendalami tema tentang “Meniru keteladanan Iman, Kesetiaan, Kesederhanaan dan Kerendahan Hati St. Yosef”. 


P. Guido sedang memberi konferensi

Selama hari-hari permenungan P. Guido Situmorang, OFMCap, yang biasa disapa P. Guido menegaskan kepada para Suster meniru teladan St. Yosef menghidupi tujuh keutamaan pokok yang diwariskan St. Yosef. Ketujuh keutamaan itu yakni: bapa yang terkasih, bapa yang lembut dan penuh cinta, bapa yang taat, seorang bapa yang siap menerima, bapa yang berani dan kreatif, seorang bapa pekerja, bapa bayangan. Salah satu pertanyaan yang cukup berkesan dan berulang-ulang didalami oleh para suster dalam hari-hari retret ialah mengapa St. Yosef yang sederhana itu namun dipilih Allah menjadi suami Maria dan bapak dari Tuhan Yesus. Jawaban dari P. Guido cukup singkat namun mendalam: Karena St. Yosef mau bahagia. Bahagia seperti yang disebut dalam Injil Matius 5:7: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga; Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi; Berbahagialah yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah; dll. 

Dalam lima hari retret ini, para suster diajak merenungkan ketujuh keutamaan St. Yosef yang selalu bersatu erat dengan Allah Bapa ibarat ranting yang bersatu erat dengan pokok anggur, sehingga menghasilkan banyak buah. Adapun prosesnya: Memohon rahmat agar bersatu erat dengan Yesus dalam setiap hidup dan seluruh acara harian; agar dapat mencintai dan mengasihi Tuhan, menjadi lembut dan penuh cinta dalam hidup sebagai SCMM; memohon rahmat untuk taat;  mohon rahmat kegembiraan sejati untuk siap menerima apapun pengalaman hidup harian; mohon rahmat untuk mampu menyumbangkan bakat dan talenta dalam pekerjaan harian; dan terakhir mohon agar mampu hidup sebagai saksi Kristus yang tulus sebagaimana Santo Yosef digambarkan sebagai bapa bayangan yang “paling tulus”, yang berlawanan dengan sifat posesif yang menguasai. Juga dikatakan oleh Paus Fransiskus dalam buku Patris Corde: “St. Yisef tahu bagaimana mengasihi dengan kebebasan yang luar biasa. Ia tidak pernah menjadikan dirinya pusat dari segala hal. Ia tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi berfokus pada kehidupan Maria dan Yesus”. 

Misa penutupan Retret Lansia

Pada akhir Retret, dalam Misa Penutupan, para suster mengungkapkan syukur, permohonan maupun niat oleh masing-masing suster. Kami bersyukur kepada Allah Yang Berbelaskasih, atas undangan-Nya untuk hidup lebih gembira dan penuh harapan dalam keseharian hidup sebagai SCMM, semoga dengan semakin mengenal, mencintai dan meneladan St. Yosef, kami bersama para suster lainnya, dapat menjadi saksi Kristus di dunia ini dan dapat menghasilkan buah yakni Iman, Kesetiaan, Kesederhanaan dan Kerendahan Hati. AMIN.

 

 

Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2020. SCMM Provinsi Indonesia - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting