Setiap zaman memiliki keadaan dan situasi tertentu. Situasi itu mendorong manusia mencari sesuatu yang ada diluar dirinya. Manusia merasa bahwa sesuatu ada karena ada yang mengadakan. Namun siapa yang menjadikan atau siapa yang mengadakannya. Allah itu kaya akan belas kasih dan sebagai wujud belas kasih Allah yang besar ialah penjelmaan-Nya dalam rupa manusia dalam rahim bunda Maria. Melalui penjelmaan Allah dalam rahim Bunda Maria manusia memperoleh keselamatan dan juga bersemangat untuk menjadi penyalur kerahiman Allah bagi sesama. Orang yang dijiwai oleh kerahiman dari Allah juga dituntut untuk melakukan hal yang sama yakni menjadi sarana kerahiman Allah bagi sesama.
Mgr. Johannes Zwijsen adalah Pendiri Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih dari Maria bunda yang Berbelaskasih. Dengan nama tersebut, para Suster-suster Cinta Kasih dari Maria Bunda Berbelaskasih dituntut untuk meneruskan magnificat Maria. Semangat dan tujuan utama kongregasi adalah mempersatukan diri mereka dengan Allah dalam kemiskinan, kemurnian, ketaatan dan mencapai kesempurnaan kristiani dengan cara: membantu sesama dengan memberikan diri demi pelaksanaan kasih Kristiani. Melalui hidup dan karya-karya kasih yang diemban oleh para suster SCMM, belas kasih Allah menjadi hidup, tidak berada dalam angan-angan, tetapi sungguh dinyatakan dan dialami oleh sesama. Mgr. Joannes Zwijsen pun menggariskan dan menguraikan belas kasih Allah dalam diri Yesus Kristus dan Maria Bunda-Nya ke dalam spiritualitas Kongregasi SCMM.
Mgr.
Johannes Zwijsen mengatakan
bahwa manusia telah membuka diri secara fundamental kepada cinta kasih yang
berasal dari Allah. Oleh karena
itu,
kasih itu menguasai seluruh diri manusia. Cinta yang “penuh belas kasih” ini
terwujud terutama ketika berhadapan dengan kejahatan moral dan fisik. Kongregasi SCMM yang didirikan oleh
Mgr. Joannes Zwijsen dibangun atas dasar “cinta dan belas kasih Allah dalam
diri Yesus Kristus yang menjelma menjadi Manusia dalam rahim Bunda Maria”.
Maria sungguh-sungguh mengakui dan mengimani bahwa cinta, kerahiman dan belas kasih Allah sangat agung. Cinta Allah sangat mahal dan sangat berarti bagi manusia dan demi keselamatan manusia. Belas kasih Allah dalam diri Yesus dan Maria diteruskan oleh SCMM dengan pernyatan belas kasih turun temurun. Para suster SCMM dipanggil untuk meneruskan belas kasih Allah. Oleh karena itu, aku dan kamu dipanggil untuk mewujudkan belas kasih Allah sebagaimana diungkapkan oleh Bunda Maria dalam magnificatnya. Aku, kamu dipanggil untuk tugas suci ini agar semakin banyak orang mengalami belas kasih Allah.
Aku dan kamu dipanggil untuk
sempurna di dalam Dia. Dalam Injil Matius pada khotbah di bukit
Yesus berkata, “karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di
sorga adalah sempurna” bdk. Mat 5:48. Istilah sempurna ini ialah keutuhan,
kebulatan dan keesaan. Kristus memanggil kita untuk menjadi utuh. Ia memanggil
kita kepada suatu gerakan cinta kasih yang utuh dan bulat, yang tidak
terpecah-pecah dan tanpa syarat, yang tak bercela.
Bunda Maria
yang adalah bunda Yesus dan
bunda kita yang setia untuk menyertai dan membimbing. Bunda Maria membimbing semua
umat beriman dan secara
khusus aku dan kamu agar lebih bersungguh-sungguh dan dimampukan oleh-Nya mengarahkan
diri aku dan kamu kepada
Allah. Melalui bimbingan Bunda Maria atas diri kita kepada Allah, maka keselamatan menjadi milik kita seutuhnya.
Bunda Maria
telah memberikan teladan bagi setiap umat bagaimana cara memperoleh belas kasih
Allah. Oleh karena
itu, hendaknya kita bersama Bunda Maria bersemangat dalam meneruskan belas kasih
Allah yang telah diungkapkan Bunda Maria dalam Magnificatnya saat mengunjungi Elisabeth. (Sr. Magdalena Lature, SCMM).
Posting Komentar