SCMM Indonesia - On Going Formation (OGF) merupakan momen bina lanjutan bagi semua suster SCMM yang berada di Indonesia, (Suster Lansia, Medior, Kaul kekal belita dan Suster Yunior), namun kali ini yang menikuti OGF adalah para Suster Yunior SCMM. OGF ini bertujuan untuk membina diri terus menerus, seumur hidup, berkesinambungan, dan semakin mendalami dimensi kepribadian, Spritualitas, Intelektualitas dan Pelayanan agar seorang Suster semakin Religius dan manusiawi dalam melaksanakan tugas sebagai seorang Suster SCMM.
Kegiatan ini di
berikan Oleh Fr. Rofinus Banunaek, CMM dengan tema “Teologi Komunikasi
Religius yang membangun Spiritualitas Belaskasih Para Suster Yunior SCMM”
bertempat di Provinsialat SCMM, Sukadono-Medan, kegiatan ini berlangsung selama
2 hari mulai dari tanggal 01 Juni-02 Juni 2024.
Diawal pertemuan
Frater Rufinus menjelaskan tentang apa itu Komunikasi. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi (ide, gagasan dan pesan) baik itu
secara individu maupun kelompok dengan tujuan mencapai pemahaman atau
membawah pengaruh bagi orang lain, tentu saja membawah pengaruh positif.
Media komunikasi pada saat ini sangat
urgent untuk dibicarakan, bahkan digunakan sebagian besar masyarakat di dunia. Sebagai
seorang terpanggil dan sebagai Suster SCMM, kita tidak dapat menghindari
pesatnya perkembangaan media komunikasi saat ini.
Frater Rofinus mengangkat tema dari
Hari Komunikasi Sedunia pada tahun 2016, disana Paus Fransiskus menjelaskan
bahwa: "Berkomunikasi berarti berbagi. Dalam berbagi menuntut pendengaran
dan penerimaan. Mendengarkan lebih dari sekedar mendengar. Mendengar adalah
tentang menerima informasi, sedangkan mendengarkan adalah tentang komunikasi
dan menuntut kedekatan." Kekuatan komunikasi adalah mendengarkan dan
menerima.
Sedangkan dalam Komunikasi Sedunia pada
tahun 2023: Paus Fransiskus menegaskan: “Hatilah yang mendorong kita untuk
datang, melihat, dan mendengarkan, dan hati itu pulalah yang menggerakan kita
berkomunikasi secara terbuka dan ramah. Komunikasi merupakan cerminan jiwa,
permukaan dari inti cinta yang tidak terlihat oleh mata.
Sedangkan kutipan dari hari komunikasi
sedunia pada tahun 2024 berbicara tentang Kecerdasan buatan dan kebijaksanaan
hati, menuju komunikasi manusia seutuhnya. Paus Fransiskus menegaskan:
“Kecerdasan Buatan (AI) secara radikal mempengaruhi dunia informal dan
komunikasi, dan perubahan ini berdampak pada semua orang, pertanyaannya
bagaimana kita bisa tetap menjadi manusia seutuhnya dan membimbing transformasi
budaya ini untuk mencapai tujuan yang baik? Pada saat ini orang lebih kaya akan
teknologi tetapi miskin dalam kemanusiaan.
Di dalam Kitab Suci hati dipandang
sebagai tempat kebebasan dan pengambilan keputusan hati adalah tempat terdalam
perjumpaan dengan Tuhan. Kebijaksanaan hati adalah kebajikan yang memungkinkan
para Suster untuk menjaga integritas diri dalam hidup bersama di Komunitas.
Frater Rofinus menambahkan lagi
perselisihan antara sesama suster itu terjadi karena komunikasi, maka
selesaikan juga dengan komunikasi.
Komunikasi Suster SCMM hendaknya
menghasilkan buah-buah Cinta (Tanpa Pamrih) yang Berbelas Kasih di seluruh
dunia melalui misi dan segala bentuk karya perutusan Kongregasi, lintas budaya,
wilayah, negara dan benua (Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu
adalah murah hati Luk.6:36) hic et nunc/kini dan di sini.
teknologi komunikasi perlu di perluas
dalam diri agar dapat menunjang kehidupan, misi, dan karya – karya di dalam Kongregasi.
Dari hasil OGF yang telah dipaparkan
oleh Frater dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang baik akan membantu kita untuk
saling memahami satu dengan yang lain dan dengan kehadiran teknologi,
komunikasi dapat menunjang kehidupan, misi, dan karya – karya di dalam Kongregasi.
Sebagai Suster Yunior SCMM harus berpegang teguh pada prinsip 3-K: 1Komunikasi (bicara, dialog, doa, beritakan, transfer informasi), Komunikasi mengajarkan kita untuk mampu membawa informasi yang jelas bagi sesama suster, dan apabila ada permasalahan antara sesama suster untuk memulai dialog yang terbuka, jika tidak mempan juga maka dibawakan dalam 2Kontemplasi (hening, refleksi, mendengarkan, memahami, merenungkan, discerment) renungkan permasalahan yang terjadi, setalah melibatkan Tuhan maka bagian terakhirnya adalah 3Konkretisasi (tindakan konkret, aktualisasi, berbagi, cinta nyata, beri kesaksian, membuktikan). Memberikan kesaksian dengan cinta yang tulus untuk tetap berbuat baik terhadap sesama suster. “ No comunication No Comunity .” ujar Frater Rofinus diakhir OGF. ~By: Suster Calon Kaul Kekal 2024~
Dokumen: Foto bersama DPP dengan Fr. Rofinus, CMM, dan Yunior Tahun VII |
Dokumen: Foto bersama DPP dengan Fr. Rofinus, CMM, dan Yunior Tahun IV |
Dokumen: Foto bersama DPP dengan Fr. Rofinus, CMM, dan Yunior Tahun III |
Posting Komentar